Minggu lalu saya belajar, tentang masalah adalah sebuah peluang bisnis. Itu adalah kesempatan kita untuk masuk, dan memberikan solusi. Karena seorang Entrepreneur, adalah seorang "Problem Solver".
Karena ini adalah kelas sosial, kita diminta untuk bisa menyelesaikan masalah sosial.
Masalah juga bisa dibedakan menjadi dua, masalah dari akarnya langsung, atau masalah dari dampak.
Sebagai contoh, misalnya ada pencurian. Masalah dari akar: karena kekurangan ekonomi.
Masalah penyebab: dihajar massa, hingga babak belur.
Kita bisa memberikan solusi untuk akar, misalnya dengan memberikan edukasi tentang finansial, agar ekonominya semakin meningkat. Atau kita mengobati dampaknya, dengan membuat usaha pengobatan.
Begitu banyak kelompok yang hanya menuliskan masalah, tanpa ada solusi.
Untuk kelompok kami, kami mendapatkan masukan, mana yang menjadi visi usaha kami, memberdayakan orang, atau berfokus pada potong rambut nya. Setelah kami berpikir, fokus utama kami adalah usaha pemotongan rambutnya itu.
Semoga usaha ini, bisa membantu orang orang yang berambut keriting, serta bisa menghasilkan profit.
Tuesday, March 26, 2013
Tuesday, March 19, 2013
Film Pertaruhan & Tree Problem
Hari Rabu tanggal 13 Maret 2013 kemarin, pembelajaran
Entrepreneurship 4 kemarin, sedikit berbeda, dengan pembelajaran hari hari
biasanya. Karena hari ini, kami semua menonton film. Bukan drama korea tapi ya..
Kami menonton film documenter berjudul, “Pertaruhan”.
Yang pertama adalah film yang berjudul, “Mengusahakan Cinta”.
Tentang seseorang TKW. Yang mengalami suatu penyakit tumor, dan harus
dioperasi. Tetapi calon suaminya tidak menyutujui, dan mengira ia memang sudah
tidak gadis lagi.
Yang kedua adalah film yang berjudul, “Untuk Apa?”. Film
ini, mempertanyakan praktek sunat yang terjadi di Indonesia . Yang masih terbawa oleh
mitos mitos. Yang masih dipertanyakan oleh masyarakat, tentang manfaatnya.
Yang ketiga adalah film yang berjudul, “Nona Nyonya”. Di film
ini, mengkisahkan tentang pertanyaan yang terjadi di Indonesia , tentang Pup Smear. Pup
Smear secara singkat adalah pemeriksaan pada alat reproduksi wanita, dan bisa
menyebabkan sobeknya selaput dara, yang belum pernah melakukan hubungan seks.
Di beberapa tempat di Indonesia , memandang bahwa
seseorang yang belum menikah, dan sudah melakukan tes pup smear, adalah orang
yang melakukan seks di luar nikah.
Padahal belum tentu, karena beberapa orang, hanya ingin
mengecek, kesehatan alat reproduksi nya. Terutama mencegah kanker serviks.
Film ke empat, berjudul “Ragat’e Anak”, mengkisahkan tentang
susahnya perekonomian di Indonesia .
Dan membuat beberapa orang, menjadi PSK
di sebuah komplek kuburan, setiap malam. Padahal ada yang sudah memiliki anak.
===
Pada hari ini, kami juga diajari tentang Tree Problem. Contoh:
Artinya bukan tentang masalah pada pohon, tetapi kita bisa
membahas suatu kejadian atau fenomena, dengan metode “Tree Problem”. Bayangkan ada pohon.
Bagian akar, adalah, masalah masalah penyebab terjadinya
kejadian tersebut.
Serta bagian daun, adalah bagian efek samping yang terjadi.
Misal, kita bahas, dari cerita no 4, tentang PSK untuk
menghidupi keluarganya.
Akar: Perekonomian yang kurang.
Daun: Bisa terkena HIV AIDS.
===
Setelah, kita mengetahui penyebab”nya, kita bisa menentukan
solusi apa yang tepat untuk memecahkannya. Tentunya kita juga bisa memilih,
memecahkan masalah pada daunnya, atau sampai pada akarnya.
Tuesday, March 12, 2013
Belajar Green Business & Enviroment
Andreas Bordes 30111004
Ada
juga zen robotic, di mana ada robot yang bisa memisahkan sampah organic &
non organic.
Pada minggu ini, saya belajar dari Prof Teppo Turki, dari
Finlandia. Beliau menjelaskan tentang green business & environment.
Saya belajar beberapa poin poin penting pada seminar hari
itu.
Diantaranya, solusi untuk masalah yang ada di sekitar kita,
adalah kreatif dan inovasi.
Untuk itu, Finlandia berfokus meningkatkan pendidikan
rakyatnya.
Salah satunya, Finlandia, yang menggunakan limbah, justru
berubah menjadi energy bio massa .
Menjadi tenaga bbm, dll. Bayangkan limbah di Indonesia ,
dapat diubah jadi energy bio massa ,
pastinya, akan lebih bermanfaat.
Serta, business model yang kita buat, harus berdasarkan
kesejahteraan rakyat. Bukan hanya kepentingan diri sendiri. Kita harus bisa
memecahkan masalah yang terjadi pada masyarakat.
Catatan saya hari itu, saya akhiri dengan kalimat:
“Sebuah kesuksesan bisnis, berangkat dari permasalahan. Dari
situ, kita bisa memberikan solusi, dan melakukan inovasi. Dan kesuksesan kita,
kita tujukan untuk banyak orang, bukan untuk diri sendiri.”
Semoga bermanfaat! Salam Dahsyat!
Subscribe to:
Posts (Atom)