Monday, April 29, 2013

Impact Canvas


Jujur, hari ini saya sakit, jadi saya tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cukup baik.

Tapi ada beberapa catatan, diantaranya untuk pertama kalinya saya mendengar tentang Impact Canvas. Impact Canvas berbeda dengan Business Model Canvas seperti yang biasa kita dengar.

Impact Canvas berfokus pada dampak yang diberikan. Impact canvas secara singkat, akan mengetahui tentang, motivasi, nilai, pihak yang mendukung, pemasukan, sampai sustainibility bisnis tersebut.

Setelah itu, kami juga diajarkan tentang bagaimana marketing yang kreatif untuk social entrepreneurship.

Salah satu caranya dengan membuat poster.  Poster ini terinspirasi dari dosen kami, Ibu Ian , yang ketika berjalan jalan ke Singapura, menemukan poster yang menarik, yang menggugah hati tentang Human Trafficking.

Dalam membuat poster yang bagus, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya kejelasan pesan, kata kata yang kita pakai. Hingga agar lebih menarik lagi, kita bisa menambahkan gambar gambar di dalam poster kita. Karena orang menyukai gambar.

Di akhir sesi, kami praktek membuat poster, dengan beberapa materi yang ditentukan. Kami membuat poster tentang lingkungan, dan gambar gambarnya kami ambil dari koran dan majalah bekas yang kami gunting.

Tuesday, April 23, 2013

Smart City


Pembelajaran E4 hari ini cukup seru, karena kita bermain main.

Bu Sembiring menyaringkan tentang pelajaran yang Beliau dapat ketika mengikuti YES di Jepang. Di sana Beliau berkumpul dengan orang orang dari berbagai macam negara, dengan berbagai macam latar belakang untuk mendiskusikan tentang sustainability.

Di video awal cukup menarik dengan foto foto kreatif yang ditampilkan.

Selanjutnya kita bermain lempar jeruk. (kalau mau tau game nya, mention aja ke @AndreasBordes )

Di game ini, kita belajar tentang berani mencoba, dan berani mengemukakan pendapat. Karena kebanyakan kita memiliki ide, tapi takut untuk diungkapkan dan direalisasikan. Padahal mungkin saja, dari ide sederhana tersebut, kita bisa membuat sebuah perubahan dalam hidup.

Selanjutnya kita main game Smart City , secara singkat, pada game ini kita diminta untuk mendesain kota impian kita.

Pada game ini, saya belajar bahwa, terkadang kita takut untuk melakukan sesuatu karena kita terlalu terpaku dengan apa yang menghambat kita. Kita jarang berpikir, bagaimana kalau kita bisa mewujudkan apa pun yang kita impikan, bagaimana hasilnya. Dan ketika kami berpikir seperti itu, ternyata banyak loh peluang peluang yang sebelumnya terkubur begitu saja.

Hari ini sangat menarik sekali. Terima kasih Pak Nur, dan Bu Sembiring. Salam Dahsyat!

Tuesday, April 16, 2013

Manager Skill


Hari ini saya belajar tentang skill yang harus dimiliki oleh manager. Kali ini saya tidak menceritakan panjang lebar, seperti biasanya, karena di seminar ini, pembicara lebih banyak “berbicara” menggunakan slide, sambil sesekali menceritakan sebuah kisah. Mungkin karena slide yang dibawakan begitu banyak, jadi pembicara lebih berfokus menyelesaikan slide nya.

Pelajaran hari itu, saya simpulkan seperti ini:

Pada dasarnya peran manager, hanya berada di empat hal ini:
Planning, Controlling, Organizing, Leading.

Planning:
Dalam merencanakan, terkait dengan hal berikut ini:
Apa yang ingin dilakukan.
Kapan ingin terlaksana.
Bagaimana terlaksana.

Organizing:
Dalam pengorganisasian, manager harus:
Harus jelas menyusun struktur organisasinya.
Serta jelas membuat job description dan job specification yang ada di dalam perusahaan.
Menugaskan pekerjaan.
Mendelegasikan pekerjaan.
Mengintegrasikan pekerjaan.


Leading:
Dalam memimpin, ada sikap” yang harus dimiliki pemimpin:
Integritas
Optimisme
Menyukai perubahan
Berani mengambil resiko
Ulet
Katalistis (mampu menggerakkan)
Berdedikasi dan komit

Serta, ada 7 karakter pemimpin:
Rasa hormat
Memberikan inspirasi
Mengajarkan sesuatu
Toleransi
Jujur dan terbuka
Bisa dipercaya
Melakukan apa yang diajarkan

Dalam mengatur manusia, kita bisa menggunakan teori DISC, yaitu singkatan dari Dominance, Influence, Steadiness, dan Conscientiousness.

Tipe Dominance : Orang yang suka mengendalikan lingkungannya. Tidak suka bertele tele. Suka mendominasi.

Tipe Influencer : Orang yang suka bergaul, pertemanannya luas, biasanya bertipe ekstrovert.

Tipe Steadiness : Orang yang cenderung introvert, dan suka mengerjakan sesuatu secara bertahap.

Tipe Conscientiousness : Orang yang menyukai standart yang baku.

Dan tentunya dengan pemahaman itu, perlakuan terhadap mereka juga berbeda.

Controlling:

Selanjutnya kita harus bisa mengukur kinerja, sehingga kita bisa mengendalikan. Kita tidak tidak bisa mengendalikan apa yang tidak bisa kita ukur.

Ada 4 fungsi pengendalian:
Menetapkan standart kerja
Mengukur kinerja
Mengevaluasi kinerja
Koreksi dan perbaikan kinerja.

Demikianlah sharing dari saya tentang skill yang dibutuhkan menjadi manager, semoga bermanfaat! Salam Dahsyat!

Tuesday, April 9, 2013

Entrepreneur vs Social Entrepreneur


Pada hari ini, saya tidak masuk kelas, karena saya sedang sakit, tapi saya tetap mencoba mencari tahu, apa yang dipelajari hari itu.

Saya mendapatkan beberapa pelajaran, diantaranya, tentang perbedaan antara Social Entrepreneur dan Entrepreneur.

Kalau entrepreneur, mereka hanya berfokus pada profit.

Tetapi seorang social entrepreneur, tidak hanya berfokus pada profit. Tetapi berfokus pada 3p, yaitu profit, planet, people. Seorang social entrepreneur berfokus memberiakn keuntungan, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga kepada lingkungan dan orang orang di sekitarnya.

Lalu juga belajar tentang beberapa jenis pekerjaan dalam sebuah perusahaan.

Ada orang yang bertugas membuat konsep produk atau hanya membuat produk.
Ada yang berfokus memproduksi, selalu berfokus bagaimana membuat sebuah produk dengan cost yang rendah. Agar mendapatkan profit yang lebih tinggi.
Ada yang berfokus pada penjualan, karena penjualan adalah darah bagi sebuah bisnis. Sebuah bisnis tanpa penjualan yang baik, tidak akan bisa hidup, tumbuh dan berkembang.
Ada yang berfokus pemasaran, memperkenalkan produknya kepada orang banyak.

Mungkin, sales dan marketer, hampir sama. Yang membedakan adalah:
Sales: Berpikir menjual produk sebagai produk itu sendiri.
Marketer: menjual produk bukan hanya sekedar produk itu sendiri, tapi juga mengembangkan value propositionnya.

Lalu hari itu juga diajarkan tentang Business Log Frame, hampir sama dengan BMC, tapi ini lebih simple. Dalam business plan itu, kita harus membuat misi bisnis kita, nilai yang ditawarkan, dan siapa yang menghargai ide, jasa, & pelayanan kita.

Sehingga kita bisa melihat dengan lebih jelas, misi kita, apa yang kita tawarkan, dan siapa target market kita.

Semoga bermanfaat! Salam Dahsyat!